Sabtu, 19 Mei 2012
Pembentukkan RIS dan Pengakuan Kedaulatan
16 Des 1949 : hasil KMB disahkan oleh KNIP (Komite Naionsl Indonesia Pusat)
RIS terdiri dari : RI, Negara Indonesia Timur, Negara Pasundan, Negara Jawa Timur, Negara Sumatra Timur, Negara Sumatra Selatan.
27 Des 1949 : pengakuan kedaulatan dari Pemerintah Belanda kepada Pemerintah RIS
Sejak 27 Des 1949 Belanda mengakui secara resmi kemerdekaan dan kedaulatan Indonesia
Pada 17 Agustus 1950 Indonesia kembali ke negara kesatuan
Roem-Royen dan KMB
Perjanjian Roem-Royen (17 April- 7 Mei 1949)
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem
Delegasi Belanda dipimpin oleh Dr. Van Royen
Isi Perjanjian :
1. Pasukan Belanda akan ditarik dari Yogyakarta
2. Belanda akan menghentikan agresinya dan membebaskan
Semua tahanan politik
3. Belanda menyetujui RI sebagai bagian dari NIS
4. RI akan turut serta dalam KMB
Konferensi Meja Bundar (KMB)
23 Agustus - 2 November 1949
Tempat pelaksanaan : Den Haag
Peserta. : RI, Belanda, BFO
Delegasi RI. : Drs. Moh. Hatta
Delegasi Belanda. : Van Maarseveen
Delegasi BFO. : Sultan Hamid II
Pengawas/Penengah. : UNCI
Hasil :
1. Belanda mengakui RIS sebagai negara yang
Merdeka dan berdaulat
2. RIS dan Belanda akan tergabung dalam
Uni Indonesia-Belanda
3. RIS akan mengembalikan semua hak milik
Belanda dan membayar hutang-hutang ya
4. Status Irian Barat akan dibicarakan
setahun kemudian
Sabtu, 12 Mei 2012
Jawablah pertanyaan di bawah ini!
1. Dimanakah tempat Perjanjian Linggarjati dilaksanakan?
2. Siapakah pemimpin delegasi Indonesia pada Perundingan Linggarjati?
3. Pada tanggal berapa Perjanjian Linggarjati ditandatangani?
4. Siapakah pemimpin delegasi Belanda pada Perundingan Linggarjati?
5. Pada tanggal berapa terjadinya Agresi Militer Belanda I?
6. Dimanakah tempat Perundingan Renville dilaksanakan?
7. Sebutkan nama tokoh yang menjadi wakil KTN beserta asal negaranya!
8. Bagaimana luas wilayah Indonesia setelah Perundingan Renville?
9. Pada tanggal berapa terjadinya Agresi Militer Belanda II?
10.Apa alasan Belanda melakukan agresi ke 2?
11.Siapakah yang diberi mandat oleh Presiden Sukarno untuk
Membentuk PDRI?
12.Setelah agresi meliter II, ibukota RI dipindahkan ke ....
13.Apa yang dilakukan Letkol Suharto untuk menunjukkan
Eksistensi TNI?
14.Peristiwanya tersebut dikenal dengan istilah ....
15.Untuk menangani permasalahan Indonesia-Belanda maka
DK PBB membentuk suatu komisi yang bernama ....
Selamat mengerjakan!
Good Luck!
Perjuangan Mempertahankan Kemrdekaan Melalui Meja Perundingan
I. Perundingan Linggarjati (10 November 1946)
Bertempat di kaki G.Ciremei, sebelah selatan Cirebon
Delegasi Indonesia dipimpin oleh Sutan Syahrir
Delegasi Belanda dipimpin oleh H.J.Van Mook
Ditandatangani pada tanggal 25 Maret 1947
Isinya:
1. Belanda mengakui kekuasaan RI atas Jawa, Madura, dan Sumatra
2. RI dan Belanda akan membentuk Negara Indonesia Serikat (NIS)
3. NIs akan bekerjasama dalam bentuk Uni Indonesia-Belanda
Tanggal 21 Juli 1947 Belanda melanggar Perjanjian Linggarjati
Melancarkan Agresi Militer I
Dewan Keamanan PBB mengutuk perbuatan Belanda
4 Agustus 1947 Belanda menyerukan penghentian penyerangan.
II.Perjanjian Renville
DK-PBB mempertemukan kembali Indonesia dan Belanda pada meja
Perundingan selanjutnya yaitu Perundingan Renville yang dilaksanakan
Di atas Kapal Renville milik Amerika Serikat yang berlabuh di
pelabuhan Tanjung Priok.
Pada perundingan ini PBB membentuk KTN (Komisi Tiga Negara)
Yang terdiri dari:
1. Australia (dipilih oleh Indonesia) yaitu Richard Kirby
2. Belgia (dipilih oleh Belanda) yaitu Paul Van Zeeland
3. Amerika Serikat (dipilih oleh Australia dan Belgia) yaitu
Frank Graham
Perjanjian Renville ditandatangani pada tanggal 17 Januari 1948
Isi perjanjian:
1. Wilayah RI mencakup Sumatra, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur,
Dan Banten
2. Pasukan RI ditarik mundur dari daerah yang dikuasai Belanda
Tanggal 18 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer II
Berarti Belanda melanggar Perjanjian Renville.
Alasan Belanda melakukan Agresi Militer II yaitu RI menolak
Dijadikan Negara Serikat.
Pada Agresi Militer II ini Belanda menyerang ibukota Yogyakarta
Presiden Sukarno memberikan mandatnya kepada Mr.Syafruddin
Prawiranegara untuk membentuk Pemerintahan Darurat RI (PDRI)
Di Bukittinggi.
24 Januari 1949 DK PBB memerintahkan Belanda menghentikan agresinya
DK PBB membentuk UNCI (United Nation Comission for Indonesia)
Untuk menangani masalah Indonesia-Belanda.
1 Maret 1949 RI menunjukkan pada dunia bahwa TNI masih eksis
Dengan dipimpin oleh Letkol Suharto menyerang kota Yogyakarta
Dan menguasainya selama 6 jam.
Peristiwanya penyerangan ini dikenal dengan sebutan Serangan
Umum 1 Maret.
Langganan:
Postingan (Atom)